Nama : Nadira Avnedria
Kelas : 2PA14
NPM : 16513288
Teori Kepribadian Sehat
A. Aliran Psikoanalisis
Sigmund Freud (1856-1939) merupakan pendiri psikoanalisis.
Menurut Freud pikiran-pikiran yang direpres atau ditekan, merupakan sumber
perilaku yang tidak normal atau menyimpang.
Sumbangan terbesar Freud pada teori kepribadian adalah
eksplorasinya ke dalam dunia tidak sadar dan keyakinannya bahwa manusia
termotivasi oleh dorongan-dorongan utama yang belum atau tidak mereka sadari.
Bagi Freud, kehidupan mental terbagi menjadi dua tingkat, alam tidak sadar dan alam sadar.
Alam tidak sadar terbagi menjadi dua tingkat, alam tidak sadar dan alam bawah sadar.
B. Aliran Behavioristik
Behaviorisme atau Aliran Perilaku (juga disebut Perspektif
Belajar) adalah filosofi dalam psikologi yang berdasar pada proposisi bahwa semua
yang dilakukan organisme — termasuk tindakan, pikiran, atau perasaan— dapat dan
harus dianggap sebagai perilaku. Aliran ini berpendapat bahwa perilaku demikian
dapat digambarkan secara ilmiah tanpa melihat peristiwa fisiologis internal
atau konstrak hipotetis seperti pikiran. Behaviorisme beranggapan bahwa semua
teori harus memiliki dasar yang bisa diamati tapi tidak ada perbedaan antara
proses yang dapat diamati secara publik (seperti tindakan) dengan proses yang
diamati secara pribadi (seperti pikiran dan perasaan).
C. Aliran Humanistik
Psikologi
humanistik mulai di Amerika Serikat pada tahun 1950 dan terus berkembang.
Tokoh-tokoh Psikologi Humanistik memandang behavorisme mendehumanisasi
manusia. Psikologi Humanistik mengarahkan perhatiannya pada humanisasi
psikologi yang menekankan keunikan manusia. Menurut Psikologi Humanistik
manusia adalah makhluk kreatif, yang dikendalikan oleh nilai-nilai dan
pilihan-pilihannya sendiri bukan oleh kekuatan-kekuatan ketidaksadaran.
Maslow menjadi terkenal karena teori motivasinya, yang
dituangkan dalam bukunya“Motivation and Personality”.
Dalam buku tersebut diuraikan bahwa pada manusia terdapat lima macam kebutuhan
yang berhirarki, meliputi:
1)
Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (the
physiological needs)
2) Kebutuhan-kebutuhan rasa aman (the safety needs / the security
needs)
3) Kebutuhan rasacinta dan memiliki (the love and belongingness needs)
4) Kebutuhan akan penghargaan diri (the self-esteem needs)
5) Kebutuhan akan aktualisasi diri (the self-actualization needs)
D. Pendapat Allport
Kepribadian yang matang Oleh Gordon Allport:
Saat ini teori-teori Allport (tentang kepribadian yang sehat)
tetap relevan. Berikut adalah tujuh kriteria dari Allport tentang sifat-sifat
khusus kepribadian yang sehat:
1. Perluasan Perasaan Diri
ketika seseorang menjadi matang, ia mengembangkan
perhatian-perhatian di luar diri. Tidak cukup sekadar berinteraksi dengan
sesuatu atau seseorang di luar diri. Lebih dari itu, ia harus memiliki
partisipasi yang langsung dan penuh, yang oleh Allport disebut
"partisipasi otentik". Dalam pandangan Allport, aktivitas yang
dilakukan harus cocok dan penting, atau sungguh berarti bagi orang tersebut.
Jika menurut kita pekerjaan itu penting, mengerjakan pekerjaan itu sebaik-baiknya
akan membuat kita merasa enak, dan berarti kita menjadi partisipan otentik
dalam pekerjaan itu.
2. Relasi Sosial yang Hangat
Allport membedakan dua macam kehangatan dalam hubungan dengan
orang lain, yaitu kapasitas untuk mengembangkan keintiman dan untuk merasa
terharu. Orang yang sehat secara psikologis mampu mengembangkan relasi intim
dengan orangtua, anak, pasangan, dan sahabat. Ini merupakan hasil dari perasaan
perluasan diri dan perasaan identitas diri yang berkembang dengan
baik. Adaperbedaan hubungan cinta antara orang yang neurotis (tidak
matang) dan yang berkepribadian sehat (matang).
3. Keamanan Emosional
Kualitas utama manusia sehat adalah penerimaan diri. Mereka
menerima semua segi keberadaan mereka, termasuk kelemahan-kelemahan, dengan tidak
menyerah secara pasif terhadap kelemahan tersebut. Selain itu, kepribadian yang
sehat tidak tertawan oleh emosi-emosi mereka, dan tidak berusaha bersembunyi
dari emosi-emosi itu. Mereka dapat mengendalikan emosi, sehingga tidak
mengganggu hubungan antarpribadi. Pengendaliannya tidak dengan cara ditekan,
tetapi diarahkan ke dalam saluran yang lebih konstruktif. Kualitas lain dari
kepribadian sehat adalah "sabar terhadap kekecewaan".
4. Persepsi Realistis
Orang-orang sehat memandang dunia secara objektif.
Sebaliknya, orang-orang neurotis kerapkali memahami realitas disesuaikan dengan
keinginan, kebutuhan, dan ketakutan mereka sendiri. Orang sehat tidak meyakini
bahwa orang lain atau situasi yang dihadapi itu jahat atau baik menurut
prasangka pribadi. Mereka memahami realitas sebagaimana adanya.
5. Keterampilan dan Tugas
Allport menekankan pentingnya pekerjaan dan perlunya
menenggelamkan diri di dalam pekerjaan tersebut. Kita perlu memiliki
keterampilan yang relevan dengan pekerjaan kita, dan lebih dari itu harus
menggunakan keterampilan itu secara ikhlas dan penuh antusiasme. Komitmen pada
orang sehat atau matang begitu kuat, sehingga sanggup menenggelamkan semua
pertahanan ego. Dedikasi terhadap pekerjaan berhubungan dengan rasa tanggung
jawab dan kelangsungan hidup yang positif. Pekerjaan dan tanggung jawab
memberikan arti dan perasaan kontinuitas untuk hidup.
6. Pemahaman Diri
Memahami diri sendiri merupakan suatu tugas yang sulit. Ini
memerlukan usaha memahami diri sendiri sepanjang kehidupan secara objektif.
Untuk mencapai pemahaman diri yang memadai dituntut pemahaman tentang dirinya
menurut keadaan sesungguhnya. Jika gambaran diri yang dipahami semakin dekat
dengan keadaan sesungguhnya, individu tersebut semakin matang. Demikian juga apa
yang dipikirkan seseorang tentang dirinya, bila semakin dekat (sama) dengan
yang dipikirkan orang-orang lain tentang dirinya, berarti ia semakin matang.
Orang yang sehat terbuka pada pendapat orang lain dalam merumuskan gambaran
diri yang objektif.
7. Filsafat Hidup
Orang yang sehat melihat ke depan, didorong oleh tujuan dan
rencana jangka panjang. Ia memiliki perasaan akan tujuan, perasaan akan tugas
untuk bekerja sampai tuntas sebagai batu sendi kehidupannya. Allport menyebut
dorongan-dorongan tersebut sebagai keterarahan (directness). Keterarahan
itu membimbing semua segi kehidupan seseorang menuju suatu atau serangkaian
tujuan, serta memberikan alasan untuk hidup.
E. Pendapat Rogers
Memahami dan menjelaskan teori kepribadian sehat menurut
rogers yang meliputi:
1. Perkembangan
kepribadian “self”
2. Peranan positive regard dalam
pembentukan kepribadian individu
3. Ciri-ciri orang yang
berfungsi sepenuhya
A. Perkembangan kepribadian “self”
Inti dari teori- teori Rogers yaitu individu memiliki
kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan
menangani masalah- masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang
dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri. Rogers menerima
istilah self dari pengalaman- pengalaman realita masing- masing
individu. Dalam setiap bertambahnya umur ,anak bisa berubah sifat dan
perilaku. Dan seorang ibu bisa memperhatikan perkembangan anak, dari waktu ke
waktu dan seorang ibulah yang memelihara dan mendidiknya dan tidak di serahkan
kepada baby sister
B. Peranan positive regard dalam
pembentukan kepribadian individu
Setiap manusia memiliki kebutuhan basic akan
kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, cinta, kasih, dan sayang dari
orang lain. Kebutuhan ini disebut need for positive regard, yang
terbagi lagi menjadi 2 yaituconditional positive regard (bersyarat)
dan unconditional positive regard (tak bersyarat). Pribadi
yang berfungsi sepeuhnya adalah pribadi yang mengalami pengharagaan positif tak
bersyarat. Mengapa? Karena ini penting, dihargai, diterima, disayangi, dicintai
sebagai seseorang yang berarti tentu akan menerima dengan penuh kepercayaan.
C. Ciri-ciri orang yang berfungsi
sepenuhnya
Menurut pendapat Rogers:
Pertama, orang yang sehat secara psikologis akan lebih
mudah beradaptasi Karena orang psikologis bisa melihat dan menilai
sifat-sifat seeorang maka dari itu dia mudah beradaptasi. Kedua, manusia
–manusia masa depan akan lebih terbuka atas pengalaman-pengalaman mereka, manusia
masa depan akan lebih mendengar dirinya dan memperhatikan perasaan bahagia,
marah,kecewa,ketakutan, dan kelembutan mereka. Ketiga, dari manusia masa depan
adalah kecenderungan untuk hidup sepenuhnya pada masa sekarang. Merujuk
kecenderungan untuk hidup pada masa sekarang sebagaikehidupan
eksistensial. Manusia masa depan tidak mempunyai kebutuhan untuk menipu
diri mereka sendiri ataupun alasan untuk mencoba membuat orang lain kagum.
Keempat, manusia masa depan akan tetap percaya terhadap kemampuan diri mereka
untuk merasakan hubungan yang hamonis dengan orang lain. Kelima, manusia masa depan akan lebih
terintegrasi, lebih utuh, anpa batasan-batasan buatan antara proses kognitif
yang dilakukan secara sadar ataupun yang tidak. Keenam, manusia masa
depan mempunyai kepercayaan pada kemanusiaan. Mereka tidak
akan menyakiti orang lain hanya untuk kepentingan pribadi; peduli pada orang
lain dan akan siap membantu apabila diperlukan; akan mengalami kemarahan,
tetapi dapat dipercaya bahwa mereka tidak akan menyerang secara tidak asuk akal
melawan orang lain; serta akan merasa agresi, tetapi akan mengalihkannya kea
rah yang sepatutnya. Terakhir, karena manusia masa depan terbuka dengan semua
pengalaman, mereka akanlebih menikmati kekayaan hidup dri pada orang
lain. Mereka tidak mendistori stimulus internal ataupun menahan emosi mereka
.
Rogers meberikan lima sifat orang yang berfungsi sepenuhnya :
a. Keterbukaan pada
pengalaman
b. Kehidupan eksistensial
c. Kepercayaan terhadap
organism sendiri
d. Perasaan bebas
e. Kreatifitas
F. Pendapat Maslow
Maslow berpendapat bahwa seseorang akan memiliki kepribadian
yang sehat, apabila dia telah mampu untuk mengaktualisasikan dirinya secara
penuh (self actualizing person). Dia mengemukakan teori motivasi bagi self
actualizinga-needs person, dengan nama metamotivation, meta-needs B-motivation,
atau being values (kebutuhan untuk berkembang). Sementara motivasi bagi orang
yang tidak mampu mengaktualisasikan dirinya dinamai D-motivation atau deficiency
G. Pendapat Fromm
Fromm memberikan suatu gambaran yang jelas tentang kepribadian yang sehat. Orang yang demikian mencintai sepenuhnya, kreatif, memiliki kemampuan-kemampuan pikiran yang sangat berkembang, mengamati dunia dan diri secara objektif, memiliki suatu perasaan identitas yang kuat, berhubungan dengan dan berakar didunia, subjek atau pelaku dari diri dan nasib, dan bebas dari ikatan-ikatan sumbang. Akan tetapi ada salah satu pengertian dimana kepribadian sehat dan produktif benar-benar menghasilkan sesuatu dan merupakan hasil yang sangat penting dari individu, yakni diri. Orang-orang sehat menciptakan diri mereka dengan melahirkan semua potensi mereka, dengan menjadi semua menurut kesanggupan mereka dan memenuhi semua kapasitas mereka.Sumber:
http://dedeh89-psikologi.blogspot.com/2013/04/teori-kepribadian-sehat.html
https://agnesdevia.wordpress.com/2013/03/29/teori-kepribadian-sehat-menurut-aliran-psikoanalisa-aliran-behavioristik-dan-aliran-humanistik/