Nama : Nadira Avnedria
Kelas : 2PA14
NPM : 16513288
1. PENYESUAIAN
DIRI DAN PERTUMBUHAN
A. Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri dalam
bahasa aslinya dikenal dengan istilah adjustment atau personal adjustment.
Schneiders berpendapat bahwa penyesuaian diri dapat ditinjau dari tiga sudut
pandang, yaitu: penyesuaian diri sebagai adaptasi (adaptation),
penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas (conformity), dan penyesuaian diri
sebagai usaha penguasaan (mastery)
Pada mulanya penyesuaian diri diartikan sama dengan adaptasi
(adaptation),
padahal adaptasi ini pada umumnya lebih mengarah pada penyesuaian diri dalam
arti fisik, fisiologis, atau biologis. Misalnya, seseorang yang pindah tempat
dari daerah panas ke daerah dingin harus beradaptasi dengan iklim yang berlaku
di daerah dingin tersebut.
Ada juga
penyesuaian diri diartikan sama dengan penyesuaian yang mencakup konformitas
terhadap suatu norma. Pemaknaan penyesuaian diri seperti ini pun terlalu banyak membawa akibat
lain.
Dengan memaknai penyesuaian diri sebagai usaha konformitas,
menyiratkan bahwa di sana individu seakan-akan mendapattekanan kuat untuk harus
selalu mampu menghindarkan diri dari penyimpangan perilaku, baiksecara moral, sosial,
maupun emosional.
Sudut pandang berikutnya adalah bahwa penyesuaian diri dimaknai sebagai usaha penguasaan
(mastery),
yaitu kemampuan untuk merencanakan dan mengorganisasikan respons dalam
cara-cara tertentu sehingga konflik-konflik, kesulitan, dan frustrasi tidak
terjadi.
B. Pertumbuhan Personal
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari
proses-proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal
yang sehat pada waktu yang normal. Proff Gessel mengatakan bahwa pertumbuhan
pribadi manusia berlangsung secara terus-menerus.
Proses
Pertumbuhan Individu secara fisik
Dari bayi hingga tua kita sebagai manusia normal mengalami pertumbuhan
secara terus menerus. Penyesuaian diri dengan lingkungan nya pun terus
berkembang.
2. STRES
A.
Arti penting stres
Kita semua pernah mengalami stress.Tetapi
sebenarnya stress tidak selalu jelek.Stress dalam tingkat yang sedang itu perlu
untuk menghasilkan kewaspadaan dan minat pada tugas yang ada , dan membantu
orang melakukan penyesuaian.Sistem syaraf juga memerlukan rangsangan agar bisa
tetap terlatih dan selanjutnya bisa berfungsi dengan baik.Secara umum yang
dimaksud dengan stress adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan
tekanan , perubahan , ketegangan emosi , dan lain-lain.Menurut Lazarus
1999(dalam Rod Plotnik 2005:481) “Stres adalah rasa cemas atau terancam yang
timbul ketika kita menginterpretasikan atau menilai suatu situasi sebagai
melampaui kemampuan psikologis kita untuk bisa menanganinya secara memadai”.
Stress berbeda dengan stresor . Stresor
adalah sesuatu yang menyebabkan stres.Stres itu sendiri adalah akibat dari
interaksi timbal balik antara rangsangan lingkungan dan respons individu.
B.
Tipe-Tipe stres psikologis
Manusia berespon terhadap stres secara
keseluruhan, sehingga kita tidak dapat memisahkan secara sangat tegas
bentuk-bentuk stres. Stres biologis, misalnya adanya infeksi kuman dalam tubuh,
akan juga berpengaruh terhadap emosi kita. Tak hanya itu, suatu stress
psikologis contohnya kegagalan dalam mengikuti ujian, sangat berpengaruh
terhadap kesejahteraan fisik seseorang. Meski demikian, dapat disebutkan
beberapa tipe stres psikologis yang terjadi secara bersamaan diantaranya adalah
:
1. Tekanan
Kita dapat mengalami tekanan dari dalam
maupun luar diri, atau keduanya. Ambisi personal bersumber dari dalam, tetapi
kadang dikuatkan oleh harapan-harapan dari pihak di luar diri.
2. Konflik
Konflik terjadi ketika kita berada di
bawah tekanan untuk berespon simultan terhadap dua atau lebih kekuatan-kekuatan
yang berlawanan. Konflik dibagi kedalam tiga tipe :
1. Konflik menjauh-menjauh : individu terjerat pada dua pilihan yang
sama-sama tidak disukai. Misalnya, seorang pelajar yang sangat malas belajar,
tetapi juga enggan mendapat nilai ujian yang sangat jelek, apalagi sampai tidak
naik kelas.
2. Konflik mendekat-mendekat : individu terjerat pada dua pilihan yang
sama-sama diinginkannya. Misalnya, ada suatu acara seminar yang sangat menarik
untuk diikuti, tetapi pada saat bersamaan kita sedang mengikuti pelajaran
dikelas yang sangat kita sukai.
3. Konflik mendekat-menjauh : terjadi ketika individu terjerat dalam
situasi di mana ia tertarik sekaligus ingin menghindar dari situasi tertentu.
Ini adalah bentuk konflik yang paling sering dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari, sekaligus lebih sulit diselesaikan. Misalnya ketika pasangan yang
baru menikah berpikir tentang apakah akan segera memiliki anak atau tidak?
Memiliki anak sangat diinginkan karena pasangan dapat dikatakan sempurna, dan
dapat belajar menjadi orang dewasa yang sungguh-sungguh bertanggung jawab atas
bayi yang sepenuhnya tak berdaya. Di sisi lain, ada tuntutan financial (uang)
dan waktu, kemungkinan kehadiran bayi akan mengganggu relasi suami-istri karena
mereka sibuk dengan bekerja.
C.
Symtom – reducing responses terhadap stres
Kehidupan akan
terus berjalan seiring dengan brjalannya waktu. Individu yang mengalami stress
tidak akan terus menerus merenungi kegagalan yang ia rasakan. Untuk itu setiap
individu memiliki mekanisme pertahanan diri masing-masing dengan keunikannya
masing-masing untuk mengurangi gejala-gejala stress yang ada.
Mekanisme Pertahanan Diri
Indentifikasi
adalah suatu cara yang digunakan individu untuk mengahadapi orang lain dengan
membuatnya menjadi kepribadiannya, ia ingin serupa dan bersifat sama seperti
orang lain tersebut. Misalnya seorang mahasiswa yang menganggap dosen
pembimbingnya memiliki kepribadian yang menyenangkan, cara bicara yang ramah,
dan sebagainya, maka mahasiswa tersebut akan meniru dan berperilaku seperti
dosennya.
Kompensasi
·
Sublimasi
Sublimasi adalah suatu mekanisme sejenis
yang memegang peranan positif dalam menyelesaikan suatu konflik dengan
pengembangan kegiatan yang konstruktif. Penggantian objek dalam bentuk-bentuk
yang dapat diterima oleh masyarakat dan derajatnya lebih tinggi. Misalnya
sifat agresifitas yang disalurkan menjadi petinju atau tukang potong hewan.
·
Proyeksi
Proyeksi
adalah mekanisme perilaku dengan menempatkan sifat-sifat bain sendiri pada
objek diluar diri atau melemparkan kekurangan diri sendiri pada orang lain. Mutu Proyeksi lebih rendah daripada
rasionalisasi. Contohnya seorang anak tidak menyukai temannya, namu n ia
berkata temannya lah yang tidak menyukainya.
·
Introyeksi
Introyeksi adalah memasukan dalam diri
pribadi dirinya sifat-sifat pribadi orang lain. Misalnya seorang wanita
mencintai seorang pria lalu ia memasukkan pribadi pria tersebut ke dalam
pribadinya.
·
Reaksi Konversi
Secara singkat mengalihkan koflik ke alat
tubuh atau mengembangkan gejala fisik. Misalnya belum belajar saat menjelang
bel masuk ujan, seorang anak wajahnya menjadi pucat berkeringat.
·
Represi
Represi adalah konflik pikiran,
impuls-impuls yang tidak dapat diterima dengan paksaan ditekan ke dalam alam
tidak sadar dan dengan sengaja melupakan. Misalnya seorang karyawan yang dengan
sengaja melupakan kejadian saat ia di marahi oleh bosnya tadi siang.
·
Supresi
Supresi yaitu menekan konflik impuls yang
tidak dapat diterima secara sadar. Individu tidak mau memikirkan hal-hal yang
kurang menyenangkan dirinya. Misalnya dengan berkata "Sebaiknya kita tidak
membicarakan hal itu lagi."
·
Denial
Denial adalah mekanisme perilaku penolakan
terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan. Misalnay seorang penderita diabetes
memakan semua makanan yang menjadi pantangannya.
·
Regresi
Regresi adalah mekanisme perilaku seorang
yang apabila menghadapi konflik frustasi, ia menarik diri dari pergaulan.
Misalnya artis yang sedang digosipkan selingkuh karena malu maka ia menarik
diri dari perkumpulannya.
·
Fantasi
Fantasi adalah apabila seseorang
menghadapi konflik-frustasi, ia menarik diri dengan berkhayal/berfantasi,
misalnya dengan lamunan. Contoh seorang pria yang tidak memilki keberanian
untuk menyatakan rasa cintanya melamunkan berbagai fantasi dirinya dengan orang
yang ia cintai.
·
Negativisme
Adalah perilaku seseorang yang selalu
bertentangan / menentang otoritas orang lain dengan perilaku tidak terpuji.
Misalkan seorang anak yang menolak perintah gurunya dengan bolos sekolah.
·
Sikap Mengritik Orang Lain
Bentuk pertahanan diri untuk menyerang
orang lain dengan kritikan-kritikan. perilaku ini termasuk perilaku agresif
yang aktif. Misalkan seorang karyawan yang berusaha menjatuhkan karyawan lain
dengan adu argument saat rapat berlangsung.
D.
Pendekatan ”Problem – Solving” terhadap stres
Salah satu cara dalam menangani stress
yaitu menggunakan metodebiofeddback, tekniknya
adalah mengetahui bagian-bagian tubuh mana yang terkena stress kemudian belajar
untuk menguasainya. Tekhnik ini menggunakan serangkaian alat yang sangat rumit
sebagai Feedback.
Melakukan sugesti
untuk diri sendiri juga dapat lebih efektif karena kita tahu bagaimana keadaan
diri kita sendri. Berikan sugesti-sugesti yang positif, semoga cara ini akan
berhasil ditambah dengan pendekatan secara spiritual (mengarah pada
Tuhan).
Sumber:
ttp://belajarpsikologi.com/pengertian-penyesuaian-diri/
https://silvinamar.wordpress.com/2013/06/09/1032/
http://alfinazrialdy.blogspot.com/2013/06/arti-penting-stress.html
http://ratihfirmansyah.blogspot.com/2013/04/stres.html
http://ameliyah-bintangkecil.blogspot.com/2013/04/tulisan-2-pengertian-stress-tipe-tipe.html