1. Manajemen Menurut Para Tokoh
a) Mary Parker F.
Manajemen sebagai suatu seni, tiap tiap
pekerjaan bisa diselesaikan dengan orang lain.
b) George R. Terry
Manajemen merupakan ilmu sekaligus
seni, manajemen adalah wadah didalam ilmu pengetahuan, sehingga manajemen bisa
dibuktikan secara umum kebenarannya.
c)
Koontz
Manajemen yang didefinisikan oleh Koontz adalah suatu seni yang produktif yang didasarkan pada suatu pemahaman ilmu. Koontz menambahkan, ilmu dan seni tidaklah bertentangan, namun masing masing saling melengkapi.
Manajemen yang didefinisikan oleh Koontz adalah suatu seni yang produktif yang didasarkan pada suatu pemahaman ilmu. Koontz menambahkan, ilmu dan seni tidaklah bertentangan, namun masing masing saling melengkapi.
d)
Stoner
Manajemen merupakan proses dalam membuat suatu perencanaan, pengorganisisasian, pengendalian serta memimpin berbagai usahda dari anggota entitas/organisasi dan juga mempergunakan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Manajemen merupakan proses dalam membuat suatu perencanaan, pengorganisisasian, pengendalian serta memimpin berbagai usahda dari anggota entitas/organisasi dan juga mempergunakan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
e) Wilson
Manajemen sebagai sebuah rangkaian tindakan tindakan yang dilakukan oleh para anggota organisasi dalam upaya mencapai sasaran organisasi. prosess merupakan suatu rangkaian aktivitas yang dijalankan dengan sistematis.
Manajemen sebagai sebuah rangkaian tindakan tindakan yang dilakukan oleh para anggota organisasi dalam upaya mencapai sasaran organisasi. prosess merupakan suatu rangkaian aktivitas yang dijalankan dengan sistematis.
2. Apa itu kepemimpinan?
Kepemimpinan adalah
proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam
upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah
mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja"
dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau
praktisi.
3. Definisi
Perencanaan / Planning
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses
mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu,
dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan
pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
4. Langkah- Langkah dalam Penyusunan/Perencanaan
1.
Menganalisis dan melakukan prediksi untuk masa yang akan datang.
2. Menetapkan sasaran jangka panjang dengan menentukan sasaran yang ingin
dicapai dan menetapkan hasil yang menjadi target dan tujuan akhir.
3.
Menentukan berbagai kebijakan berkaitan dengan metode kerja yang akan
diterapkan.
4.
Menyusun jadwal / program yang harus dilakukan dalam rangka pengembangan
organisasi.
5. Melakukan evaluasi anggaran keuangan, dengan menetapkan sumber-sumber
keuangan dan mengalokasikan pos-pos pengeluaran yang akan digunakan dalam
kegiatan pelaksanaan rencana.
5. Manfaat Perencanaan dalam Manajemen
a)
Standar pelaksanaan dan pengawasan.
b)
Pemilihan berbagai alternative terbaik.
c) Penyusunan skala prioritas,
baik sasaran maupun kegiatan.
d) Menghemat pemanfaatan sumber
daya organisasi.
e) Membantu manajer
menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
f) Alat memudahkan dalam
berkoordinasi dengan pihak terkait, dan,.
g) Alat meminimalkan pekerjaan
yang tidak pasti.
h) Mengarah pada tindakan yang
bertujuan.
i)
Menghindari kesalahan atau risiko.
j)
Memungkinkan pendelegasian tugas
(kekuasaan).
k)
Memungkinkan koordinasi.
l)
Metode yang digunakan bisa lebih baik.
m) Bisa berhemat atau ekonomis
dana.
n)
Bisa menghemat tenaga manajemen.
o)
Sebagai dasar untuk pengendalian.
6. Jenis Perencanaan dalam
Organisasi
1) Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis dianggap oleh organisasi secara keseluruhan dan dihasilkan oleh tingkat hirarki yang lebih tinggi dari sebuah organisasi. Berkaitan dengan tujuan jangka panjang dan strategi dan tindakan untuk mencapainya.
Perencanaan strategis dianggap oleh organisasi secara keseluruhan dan dihasilkan oleh tingkat hirarki yang lebih tinggi dari sebuah organisasi. Berkaitan dengan tujuan jangka panjang dan strategi dan tindakan untuk mencapainya.
2) Perencanaan Taktis / Taktik
Pada tingkat kedua dari perencanaan, taktis, kinerja berada dalam setiap area fungsional bisnis, termasuk sumber daya tertentu. Perkembangannya terjadi oleh tingkat organisasi menengah, bertujuan untuk efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia untuk jangka menengah proyeksi. Dalam perusahaan besar dengan mudah mengidentifikasi tingkat perencanaan, yang diberikan oleh setiap kepala bagian.
Pada tingkat kedua dari perencanaan, taktis, kinerja berada dalam setiap area fungsional bisnis, termasuk sumber daya tertentu. Perkembangannya terjadi oleh tingkat organisasi menengah, bertujuan untuk efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia untuk jangka menengah proyeksi. Dalam perusahaan besar dengan mudah mengidentifikasi tingkat perencanaan, yang diberikan oleh setiap kepala bagian.
3) Perencanaan Operasional
Ketidakpastian yang disebabkan oleh tekanan dan pengaruh lingkungan harus berasimilasi pada pertengahan atau taktik yang harus mengkonversi dan menafsirkan keputusan strategis, tingkat tertinggi, ke dalam rencana konkrit di tengah dan membuat rencana yang akan dilakukan dan, pada gilirannya, dibagi lagi menjadi rencana operasional dan rincian yang akan dijalankan pada tingkat operasional.
Ketidakpastian yang disebabkan oleh tekanan dan pengaruh lingkungan harus berasimilasi pada pertengahan atau taktik yang harus mengkonversi dan menafsirkan keputusan strategis, tingkat tertinggi, ke dalam rencana konkrit di tengah dan membuat rencana yang akan dilakukan dan, pada gilirannya, dibagi lagi menjadi rencana operasional dan rincian yang akan dijalankan pada tingkat operasional.
7. Membuat Perencanaan untuk Organisasi
1)
Tahap Strategi Kebijakan
·
Membangun mekanisme keorganisasian
berjenjang yang lebih konstruktif bersifat vertikal dan tingkat Provinsi hingga
ketingkat desa/kelurahan dengan tetap memberikan kewenangan penuh kepada
tiap-tiap organisasi Karang Taruna di berbagai tingkatan itu dalam hal
penyelenggaraan organisasi dan program kerja;
·
Memotivasi dan memfasilitasi pembentukan dan pembenahan organisasi Karang
Taruna yang belum berkembang dengan baik sesuai dengan mekanisme berjenjang
yang diatur dalam Pedoman dasar dan pedoman rumah tangga Karang Taruna;
·
Membangun jaringan kerja dan pola komunikasi yang sistematis dalam rangka
menciptakan kerjasama antar organisasi Karang Taruna di berbagai tingkatan
sekaligus menghilangkan hambatan wilayah dan struktural yang mengganggu;
·
Membuka akses sekaligus mengembangkan kerjasama kemitraan dengan pihak lain
dengan prinsip saling menguntungkan untuk membangun dan memantapkan jaringan
kerja eksternal yang mampu memposisikan Karang Taruna sebagai pihak yang sangat
diperhitungkan;
·
Memprioritaskan peningkatan dan pengembangan sumberdaya sebagai modal dasar
penting dalam setiap penyelenggaraan program kerja.
2)
Tahap Sosialisasi
·
Mengembangkan aktivitas Karang Taruna dengan strategi pemasaran (sosial)
yang dikelola secara profesional;
·
Menggalang setiap upaya penyadaran dan pembelajaran kepada masyarakat
melalui kampanye program kerja yang lebih intensif dan berkala;
·
Mengembangkan program-program kerja Karang Taruna dengan strategi
komunikasi yang sehat dan efektif melalui media informasi, cetak dan
elektronik.
3)
Tahap Operasionalisasi
·
Membangun tradisi kepemimpinan
yang arif, jujur, terbuka, berwibawa, bermoral dan bertanggung jawab untuk
menggerakkan fungsi-fungsi organisasi secara lebih dinamis sehingga membawa
Karang Taruna pada tingkat persaingan yang tinggi;
·
Meletakkan fungsi koordinatif sebagai bagian dan prinsip kerjasama dalam
tim yang solid dan kompak;
·
Mengembangkan budaya komunikasi yang sehat, terbuka, setara dan elegan di
kalangan pengurus Karang Taruna di berbagai tingkatan untuk mencapai tingkat
keharmonisan dalam kerjasama tim pengurus yang solid;
·
Memantapkan sistem administrasi yang standar untuk menciptakan tertib
administrasi dan tertib organisasi sehingga Karang Taruna tidak hanya melulu
membicarakan persoalan internal keorganisasian;
·
Membangun pengawasan internal yang lebih intensif dengan
pengukuran-pengukuran yang disepakati dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga
menghindari terjadinya penyalahgunaan kewenangan dan pelanggaran lainnya.
4)
Tahap Stabilisasi dan Pengembangan
· Mengembangkan program-program kerja dengan strategi perluasan ruang lingkup
yang sesuai dengan kemampuan sehingga memenuhi asas pemerataan sesuai dengan
kebutuhan;
· Mengembangkan program-program kerja dengan strategi penambahan jenis
aktivitas untuk menciptakan konsep holistik dalam penanganan permasalahan
sosial tertentu;
· Mengembangkan program-program kerja dengan strategi replikasi, yakni
menularkan apa yang sudah berhasil ke daerah lain yang membutuhkan sehingga
juga bisa menjawab asas pemerataan sesuai dengan kebutuhan;
· Memelihara kontinuitas dan hasil program-program kerja untuk menjaga
konsistensi Karang Taruna Desa Kaligondang sebagai organisasi sosial kepemudaan
utama di tanah air atau Desa Kaligondang yang kita tempati.
Sumber :
http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-manajemen.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan
https://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan